HOME TRAINING, SBL Hadirkan Solusi Terapi ABK di Masa Pandemi

By Derekoo Irfan Amanullah

Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) memang tidak bisa disamakan dengan anak tipikal, karena mereka memiliki hambatan-hambatan secara syaraf dan fisik yang membuat tumbuh-kembangnya terlambat.

Salah satu hambatan tumbuh-kembang yang dimiliki ABK adalah kesulitan untuk fokus, dimana anak mudah terganggu konsentrasi belajarnya, dan harus diingatkan terus untuk duduk tenang dan memperhatikan guru.

Kondisi tersebut yang membuat terapi ABK idealnya memerlukan ruang belajar yang tenang dan nyaman, serta didukung dengan konsep belajar mengajar yang terfokus, 1 guru 1 murid.

Namun demikian, pandemi COVID-19 yang masuk ke Indonesia telah membuat sistem pendidikan bergeser ke sistem online dan belajar di rumah masing-masing. 

Sehingga terapi ABK yang tadinya dapat terlaksana dengan baik di tempat terapi, klinik, dan rumah sakit telah berhenti total sejak Maret 2020 dengan alasan kesehatan.

Sabri Learning Process sebagai salah satu lembaga konsultan pendidikan ABK di Surabaya memberikan satu solusi terhadap kondisi tersebut, yaitu terapi ABK datang ke rumah.

Program tersebut bertajuk Home Training, dimana Kakak-kakak dari Sabri Learning Process akan datang ke rumah dan melakukan terapi.

TATA CARA PELAKSANAAN

Setelah orang tua menelepon Hotline Sabri Learning Process atau DM di Instagram @sabrilearningprocess, tim dari Sabri Learning Process akan datang ke rumah anak dan melakukan interview mendalam ke orang tua.

Hasil interview itulah yang akan menjadi dasar penerapan terapi di rumah, dengan materi yang akan terus berkembang setiap bulannya sesuai dengan perkembangan ABK.

Terapi ABK yang dilakukan Sabri Learning Process sedikit berbeda dengan tempat terapi lainnya di Surabaya, karena pelaksanaannya di rumah, maka media belajar dan materi yang diberikan akan disesuaikan khusus supaya bisa terlaksana sesuai dengan tujuannya.

Ditambah lagi, dengan kondisi School From Home yang dicanangkan pemerintah, Sabri Learning Process akan ikut membantu menjaga fokus anak dan modifikasi soal agar anak bisa tetap mengikuti pelajaran selama pandemi

Harapannya, dengan adanya terapi ABK yang datang ke rumah, anak akan mengalami perkembangan meskipun hanya berkegiatan di rumah

Untuk kondisi pendidikan di situasi pendemik ini, pemerintah masih belum bisa memberikan solusi bagi ABK yang kesulitan mengikuti pelajaran tanpa tatap muka

Hal itu sebagaimana dinyatakan pula oleh Gubernur Khofifah melalui surat edaran pada Bupati Wali Kota Se Jatim, Kakanwil Kemenag Jatim, serta Kepala Dinas Pendidikan Jatim pada 29 Mei 2020

Sebagaimana dilansir oleh surabaya.liputan6.com, Khofifah menyampaikan "Awal tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada tanggal 13 Juli 2020. Bagi sekolah yang ada di bawah kewenangan Kanwil Kemenag maupun yang ada di bawah kewenangan Kabupaten Kota kami mohon untuk menyesuaikan dengan tetap memperhatikan perkembangan penyebaran COVID-19 di daerah masing-masing,"